Oksigen yang Tidak Stabil Adalah Penyebab Sakitnya Kita
Apakah oksigen adalah sesuatu yang baik? Jawabnya ya. Oksigen penting bagi kita semua untuk tetap hidup. Oksigen relatif stabil di dalam udara, tapi jika terlalu banyak diserap ke dalam tubuh malah menjadi aktif dan tidak stabil. Oksigen punya kecenderungan menempelkan dirinya sendiri ke molekul-molekul biologis, termasuk diantaranya sel yang sehat. Oksigen yang tidak stabil ini disebut ‘radikal bebas’. Aktivitas kimianya bisa berasal dari satu atau lebih dari satu pasangan elektron yang tidak berpasangan. Sekitar 2% oksigen yang kita hirup menjadi oksigen yang aktif. Jumlah itu meningkat 20% saat kita melakukan latihan aerobik.Pembusukan terjadi saat mikroba di dalam udara menyerang protein, peptida, dan asam aminonya telur, ikan, dan daging. Hasilnya adalah sejumlah substansi yang tidak menyenangkan:
≥ Hidrogen Sulfida
≥ Ammonia
≥ Histamine
≥ Indole
≥ Fenol
≥ Scatole
Semua substansi di atas juga diproduksi secara alami dalam sistem pencernaan makanan saat kita sedang mencerna makanan. Hasilnya adalah bau yang tidak sedap di tinja/kotoran. Pembusukan makanan yang basi disebabkan oleh mikroba di dalam udara; proses alami ini diduplikasi dalam sistem pencernaan makanan oleh mikroba di dalam usus. Semua produk buangan dari pencernaan bersifat pathogen—mampu menyebabkan penyakit di dalam tubuh. Hidrogen sulfida dan ammonia adalah toksin yang mampu merusak liver. Histamine memperbesar berbagai penyakit alergi seperti atopic dermatitis, urticaria (rasa gatal dengan berbintik-bintik merah dan bengkak), serta asma. Indole dan fenol dianggap sebagai karsinogen (zat-zat yang menyebabkan penyakit kanker).
Efek Oksidasi pada Organ yang Vital
Jaringan tubuh yang teroksidasi mengakibatkan:
≥ Liver Hepatitis, cirrhosis, kanker
≥ Pancreas Pancreatitis, diabetes, kanker
≥ Kidneys Nephritis, nephrosis, kanker
Karena oksigen yang aktif mampu merusak jaringan yang normal, adalah penting untuk menghilangkan oksigen yang aktif ini dari tubuh sebab mampu menyebabkan disintegrasinya jaringan yang sehat.
Antioksidan Memblokir Oksidasi yang Berbahaya
Salah satu cara melindungi jaringan yang sehat dari kerusakan oksidasi yang disebabkan oleh oksigen yang aktif adalah dengan menyediakan elekton bagi radikal-radikal oksigen yang aktif, dengan begitu menetralisir potensi oksidasi mereka yang tinggi dan mencegah mereka dari mengganggu jaringan yang sehat.
Penelitian hubungan antara diet dengan kanker jauh dari selesai, tapi sejumlah bukti mengindikasikan bahwa apa yang kita makan mempengaruhi kerentanan kita terhadap kanker. Sejumlah makanan menolong pertahanan terhadap munculnya kanker, tapi makanan yang lain malah memperbesar kemungkinan kita terkena kanker.
Sebagian besar kerusakan yang diakibatkan substansi karsinogen dalam makanan bisa saja terjadi karena reaksi oksidasi di dalam sel. Dalam proses ini, sebuah molekul oksigen yang aneh mampu merusak kode genetiknya sel. Sejumlah peneliti mempercayai substansi yang mencegah oksidasi—yang dijuluki antioksidan—mampu menghalangi kerusakan. Hal ini menimbulkan teori mengonsumsi antioksidan alami dapat menjadi aspek yang penting dari pertahanan tubuh terhadap kanker. Beberapa substansi yang dipercaya mencegah kanker adalah: vitamin C, vitamin E, beta-carotene, selenium, dan glutathione (sebuah asam amino). Mereka menyuplai elektron ke radikal bebas dan menghalangi interaksi radikal bebas dengan jaringan yang normal.
Bagaimana Kita Dapat Menghindari Sakit?
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, keberadaan sejumlah produk pembuangan yang mengandung racun seperti hydrogen sulfide, ammonia, histamine, indole, fenol dan scatole memberi bau yang ofensif ke kotoran manusia. Dalam bidang medis, diketahui bahwa beraknya para pasien penderita hepatitis dan cirhossis sangat berbau tidak sedap.
Tubuh merespons keberadaan toksin-toksin di atas dengan memproduksi neutrophil leukocyte, yang melepaskan oksigen aktif untuk menetralisir kerusakan pada organ-organ tubuh yang disebabkan produk-produk pembuangan tersebut. Tapi produksi oksigen aktif yang dalam jumlah amat banyak mampu merusak sel sekaligus menetralisir toksin. Kesimpulannya, kita bisa meminimalisir efek yang merugikan dari radikal-radikal oksigen aktif. Caranya adalah mengurangi mereka dengan suplai elektron yang banyak.
Air, Solusi Alami
Tidak ada pengganti bagi diet seimbang yang sehat, khusunya pada material antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, beta-carotene, dan makanan lainnya yang bagus buat kita. Namun substansi-substansi tersebut bukanlah sumber elektron terbaik yang mampu mencegah oksidasi dari jaringan yang sehat.
Air yang mengalami proses elektrolisa untuk meningkatkan potensi reduksinya merupakan solusi terbaik buat menyediakan sumber elektron yang aman guna mencegah oksidasi jaringan yang normal oleh radikal oksigen yang bebas. Air tereduksi (yang punya kelebihan elektron bebas untuk disumbangkan ke oksigen aktif) dipercaya sebagai solusi terbaik sebab:
≥ Potensi reduksi air bisa ditingkatkan jauh lebih banyak dari antioksidan yang lain di dalam suplemen vitamin maupun makanan.
≥ Berat molekul air tereduksi yang ringan, membuatnya bereaksi dengan cepat dan mampu mencapai semua jaringan tubuh dalam waktu yang amat singkat.
4 komentar:
berarti..jagan sampe kekurangan oksigen..hahahaha
ya ampuun..horor abis noh artikel..
emg serba salah ya hidup jaman skarang..ckckck..udara bersih ajh ydh susah..
ummhhh... berarti orang sakit karena kekurangan oksigen ya?? bengek dunx orangnya.. kasihan.. ckckck
Posting Komentar